LAPORAN
PRAKTEK FALAK TERSTRUKTUR
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Ini laporang mengenai praktek falak, di kampus UNIV Raden Fatah Palembang, semoga temen temen yang membacanya, bertambah deh ilmunya. See you di blog ku selanjutnya.
Makasih banget udah mampir ke blogku ^-^
Penentuan Awal Waktu Shalat dan Penentuan Arah Kiblat adalah hal yang urgen
didasarkan pada posisi matahari dari Ufuk (height) dan posisi matahari dari
Equator (declination). Sebagai contoh awal waktu zhuhur ditentukan sesaat
setelah matahari tergelincir dari meridian kearah barat dan awal waktu
ashar ditentukan ketika bayang-bayang matahari telahlebih panjang dari
bendanya. Fenomena ini perlu dibuktikan dalam ibadah melakukan sholat lima
waktu. Penentuan Awal Waktu shalat secara empirik.
Untuk menentukan arah kiblat di lapangan ada tiga metode yang dapat
digunaka, yaitu Kompas (Arah Kiblat Kompas atau AKK), Titik Utara Sejati
(Arah Kiblat Titik Utara Sejati atau AKTUS) dan bayang-bayang benda (Arah
kiblat bayang-bayang atau AKB). Ketiga metode ini dimaksud memiliki
kelebihan dan kekurangan. Sebagai contoh, Penetapan arahkiblat dengan
menggunakan kompas sangat praktis, tetapi akurasinya tidak terjamin karena
kutub utara magnet tidak selalu berimpit dangan kutub utara bumi. Penetapan
arah kiblat dengan titik utara sejati ketetapan terjamin, tetapi embutuhkan
waktu yang relatif lama dan ketergantungan pada kondisi cuaca. Sedangkan
penetapan arah kiblat dengan menggunakan bayang-bayang cukup singkat
waktunya dan akurasinya terjamin, tetapi tergantung dari cuaca.
Ketiga metode tersebut perlu dilakukan dilapangan terbuka untuk memberi
pengalaman empirik bagi setiap peminat ilmu falak agar mereka mengetahui
dan memahami metode mana yang memiliki kelebihan dan metode yang mana yang
tidak memiliki kelebihan (Ada kekurangan). Dalam hal ini perlu memilih
metode mana yang dipakai sesuai ketika diterapkan pada kondisi yang
berbeda-beda.
B.
TUJUAN
1. Untuk menentukan secara Empirik ketetapan hitungan awal waktu zhuhur dan
awal waktu ashar.
2. Untuk memberikan pengalaman secara langsung tentang cara penentuan arah
kiblat dilapangan.
C.
WAKTU DAN TEMPAT
Praktek falak terstruktur ini akan dilakukan pada hari jumat, 31 April 2017
, dari pukul 07:30 s.d 17:00 WIB, bertempat dihalaman Fakultas Syariah UIN
Raden Fatah Palembang.
D.
PERALATAN YANG DI GUNAKAN
Peralatan yang digunakan dalam praktek falak terstruktur ini adalah lain:
1. Scientific Calculator
2. Compass, Waterpass, dan GPS
3. Peralatan dan Tongkat Istiwa
4. Jam dan Radio
5. Mistar, Segi Tiga siku-siku, Busur dan Segitiga kiblat
6. Pena, Pensil dan Sepidol tiga warna (Biru, Merah dan Hitam)
7. Tali, Paku dan Martil
E.
PELAKSANA
Praktek ini akan dilaksanakan oleh:
1. Winda Sari
2. Ni-A-Edah Doloh
F.
RENCANA KEGIATAN
1. Meletakan pelantaran yang memungkinkan mendapat sinar matahari secara
langsung dari pagi sampai siang.
2. Pelaaran diletakan pada posisi datar dengan menggunakan waterpass dan
arah Utara pelantaran diletakkan menunjuk kearah Utara dengan menggunakan
kompas.
3. Menancapkan tongkat istiwa tegak lurus diatas pusat pelataran dengan
menggunakan waterpass
4. Mengamati pergerakan bayang-bayang tongkat istiwa pada pelantaran
memberi tanda (x) setiap kali bayang-bayang tongkat istiwa menyentuh
lingkaran dan mencatat waktunya pada pelantaran.
5. Mengamati ketetapan perhitungan aawal waktu zhuhur dengan melihat
bayang-bayang tongkat istiwa telah bergeser kearah timur.
6. Mengamati ketetapan perhitungan awal waktu ashar dengan melihat apakah
bayang bayang tongkat istiwa yang lebih panjang dari panjang tongkat.
7. Memberi tanda (x) dengan mencatata waktunya pada pelantaran saat
terjadinya bayang-bayang tongkat istiwa yang menunjuk kearah kiblat.
8. Mencabut tongkat istiwa dalam keadaan pelantaran masih tetap berada
posisi yang mantab
9. Menentukan Titik Utara Sejati (TUS) guna menentukan arah Kiblat Titik
Utara Sejati (AKTUS) dengan cara sebagai berikut:
a. Menentukan atau memilih satu diantara ketiga lingkaran yang paling tepat
untuk digunakan menetapkan Arah Kiblat Titik Utara Sejati (AKTUS)
b. Menghubungkan dua titik pada lingkaran yang sama yang telah dipilih
sebelumnya dengan sebuah garis lurus
c. Membuat garis yang tegak lurus pada garis hubung tersebut (b) yang
melewati titk pelantaran
d. Membuat garis Arah Kiblat Titik Utara Sejati (AKTUS) dengan menggunakan
segitiga kiblat atau Busur dari titik pelantaran
10. Menentukan Arah Kiblat Bayang-bayang (AKB) dengan menggunakan segitiga
kiblat atau busur dari titik tengah pelantaran
11. Menentukan Arah kiblat Bayang-bayang (AKB) dengan membuat garis lurus
dari titik bayang-bayang kiblat yang melewati titik tengah pelantaran
12. Memproyeksikan Arah Kiblat yang telah diperoleh ketempat yang akan
ditentukan arah kiblatnya.
G.
PENUTUP
Demikian proposal ini disusun sebagai syarat dan acusan melaksanakan
praktek Falak terstruktur di lapangan.
LAMPIRAN
1. Perhitungan Awal Waktu Dzuhur
2. Perhitungan Awal Waktu Ashar
3. Perhitungan Arah Kiblat
4. Perhitungan Bayang-bayang Kiblat
PENENTUAN AWAL WAKTU SHALAT
Kota: Palembang
P = -2 59 LU/LS
L = 104 47 BB/BT
2. Ditanya:
Tentukan Awal Shalat Ashar untuk kota Palembang pada tanggal 30 April 2017.
Jika :
d = 14 54 54
e = 2m 41d
MP = 12j – e
= 12j – 0j 2m 48d
= 11j 57m 12d
3. Jawab:
Cotan hAshar = tan Zm + 1
= tan (p - d) + 1
= tan {(-2 59 ) – (14 54 54 )} + 1
= tan (-17 53 54 ) + 1
= - 0,322959076
hAshar = 37 5 5,83
Cos t = -tan p . tan d + sec p . sec d . sin h
= -tan -2 59 . tan 14 54 54 + 1: cos-2 59 . 1: cos14 54 54 . sin 37 5 5,83
= 0,638751125
t = 50 18 4,47
tj = 3 21 12,3
MP = 11 57 12 (+)
LMT = 15 18 24,3
SB = 0 0 52 (+)
LMT = 15 19 16,3
Ihtiati = 0J 1m 43,7d (+)
= 15 21 0
Jadi, awal waktu sholat Ashar untuk kota Palembang pada tanggal 30 April 2017 adalah pukul 15: 21 WIB.
PENENTUAN AWAL WAKTU SHOLAT
1. Diketahui:
Kota Palembang:
P = - 02 59 LU/LS
L = 104 47 BB/BT
2. Ditanya:
Awal waktu sholat Dzuhur untuk kota Palembang pada tanggal 30 April 2017.
Jika: d = 14 54 54
e = 2m 48d
MP = 11j 57m 12d
3. Jawab:
MP = 11j 57m 12d
SB = 0 0 52 (+)
= 11 58 4
Ihtiati = 0 1 56 (+)
= 12 0 0
Jadi, awal waktu sholat Dzuhur untuk kota Palembang pada tanggal 30 April 2017 adalah pukul 12:00 WIB.
PENENTUAN AZIMUTH KIBLAT
Kota: Palembang Kota: Mekkah
P = - 02 59 LU/LS P = 21 25 LU
L = 104 47 BB/BT L = 39 50 BT
2. Ditanya:
Tentukan arah kiblat kota Palembang!
\
3. Jawab:
a. = 90 - pplg b. = 90 - pm
= 90 - (-02 59 ) = 90 - 21
= 92 59 = 68 35 0
c. = Lt - Lm
= 104 47 - 39 50
= 64 57
Cotan B =
=
=
= 0,432368942 + 0,02432515
= 0,456693457
= 65 27 14,87 (U - B)
B = 90 - 65 27 14,87
= 24 32 45,13 (B – U)
Jadi, arah kiblat kota Palembang adalah 65 27 14,8 dari Utara ke Barat atau 24 32 45,13 dari Barat ke Utara.
PENENTUAN BAYANG-BAYANG ARAH KIBLAT
1. Diketahui :
Kota Palembang
P = -2 59 LU/LS
L = 104 47 BB/BT
2. Ditanya :
Tentukan saat terjadinya bayang-bayang Arah Kiblat di kota Palembang pada tanggal 30 april 2017, jika :
d = 14 54 54
e = 2m 48d
MP = 11j 57m 12d
A = 65 27 14,87
3. Dijawab:
a. = 90 - deklinasi
= 90 - (14 54 54 )
= 75 5 6
b. = 90 - p
= 90 - (-2 59
= 92 59 0
Rumus 1:
Cotan p = Cos b. Tan A
= cos 92 59 0 . 65 27 14,87
= - 0,113961486
p = - 83 29 54,73
Rumus 2 :
Cos ( c – p ) = Cotan a . Tan b. Cos p
= Cotan 75 5 6 . Tan 92 59 0 . Cos - 83 29 54,73
= - 0, 578699227
= 125 21 32,7
Kemungkinan 1
|
Kemungkinan 2
|
(c – p ) = - 125
21
32,7
P1 = - 83 29 54,73 (+) = - 208 51 27,4 : 15 = - 13 55 25,8 MP = 11 57 12 (+) = - 1 58 13, 83 SB = 0 0 52 (+) = - 1 57 21,83 ( Tidak Mungkin) |
(c – p ) = 125
21
32,7
P1 = - 83 29 54,73 (+) = 41 51 37,97 : 15 = - 2 47 26,53 MP = 11 57 12 (+) = - 14 44 38,53 SB = 0 0 52 (+) = 14 45 30,53 ( Mungkin ) |
Analisa:
Dalam rangka kegiatan penentuan arah kiblat dengan menggunakan tiga metode yakini arah dengan kompas, arah kiblat titik bayang-bayang dan arah kiblat titik utarla yang dilaksanakan pada hari ahad, 31 April 2017 bertepat dihalaman fakutas syariah Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang berjalan kurang mulus karena cuaca yang kurang mendukung (Hujan di awal dan cerah di akhir). Adapun hasil kegiatan yang telah kami praktekkan sebagai berikut.
1. Berdasarkan arah kiblat dengan menggunakan kompas menunjukan kearah utara dengan posisi pelataran yang agak menyamping.
2. Berdasarkan arah kiblat yang berpatokan pada titik bayang-bayang tongkat istiwa’ yang tepat mengenai garis lingkaran pada pelataran yang titik-titik disetiap lingkaran dan apabila penentuan arah kiblat kompasnya benar maka dapat dianalisis menggunakan logika dan ketentuannya. Jika titik bayang-bayang kiblat dihubungkan atau ditarik garis lurusnya artinya itulah arah kiblat titik bayang-bayang. Adapun titik bayang-bayang tongkat istiwa’ yang kami peroleh antara lain:
a. Tititk bayang-bayang tongkat istiwa’ pada lingkaran pertama kami tidak dapatkan di karenakan hujan
b. Tititk bayang-bayang tongkat istiwa’ pada lingkaran kedua kami tidak dapatkan di karenakan hujan
c. Tititk bayang-bayang tongkat istiwa’ pada lingkaran ketiga kami tidak dapatkan di karenakan hujan
d. Selang beberapa jam kemudian titik bayang-bayang tongkat istiwa’ pada dzuhur tepat pada pukul 12.00 WIB.
e. Kemudian selang beberapa jam selanjutnya di peroleh titik arah kiblat tepat pada pukul 13.45 WIB
f. Kemudian selang beberapa menit kemudian bayang-bayang tongkat istiwa’ pada lingkaran ketiga untuk bagian timur jatuh pada pukul 14.13 WIB
g. Dan akhir dari arah kiblat metode titik bayang-bayang berakhir pada waktu ashar yang jatuh pada pukul 14.46 WIB
0 komentar:
Posting Komentar